Cara Mendapatkan Restu Orang Tua Pacar untuk Menuju Pelaminan

Cara Mendapatkan Restu Orang Tua Pacar Menuju Pelaminan
Teuku Ryan dan ria ricis | Foto: Kompas.com

Terasikip.com – Cara mendapatkan restu orang tua pacar untuk menuju pelaminan. Tak hanya konflik dengan istri, konflik antara menantu pria dan mertua pastinya bukanlah hal yang asing. Hubungan bersama mertua tidak selalu harmonis. Ada kalanya timbul permasalahan di antara mertua dan menantu pria.

Banyak hal memicu terjadinya ketegangan antara mertua dan menantu pria. Meski begitu, kamu harus ingat bahwa mertuamu sama seperti orangtua kandungmu. Tak ada salahnya mengalah demi menghindari memperkeruh keadaan.

Tapi, teman-teman. Hal yang lebih penting untuk diulas Terasikip.com tentu tips atau cara mendapatkan restu orang tua pacar untuk menuju pelaminan. Sebab, kita tahu kalau pembaca masih banyak yang belum mengarungi bahtera rumah tangga.

Nah, dikala mulai menjalakan ikatan yang lebih sungguh sungguh bersama kekasih, tidak sedikit yang terhalang restu orang tua ataupun calon mertua dikala hendak melanjutkan ke jenjang perkawinan.

Untuk sebagian besar orang, restu dari orang tua merupakan perihal absolut yang wajib didapat bila hendak melanjutkan ikatan mengarah jenjang perkawinan.

Lalu gimana metode ataupun panduan yang dapat dicoba buat menemukan restu dari calon mertua?

Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Pingkan Cynthia Belinda Rumondor memberikan panduan buat meyakinkan orang tua serta calon mertua supaya merestui ikatan Kamu bersama calon pendamping ke jenjang perkawinan, seperti dikutip dari Antara, ialah,

Menghormati Orang Tua serta Calon Mertua

Cara Mendapatkan Restu Orang Tua Pacar Menuju Pelaminan
Cara Mendapatkan Restu Orang Tua Pacar Menuju Pelaminan | Foto: freepik.com

Cara mendapatkan restu orang tua pacar untuk menuju pelaminan. Bagi Pingkan, perihal pertama yang wajib dicoba merupakan menghormati orang tua serta calon mertua dengan menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai nilai yang dianut oleh mereka.

“Saat kita punya pendapat, pak, bu, ini loh pilihanku, kita perlu menyampaikan. Tips yang pertama, perlu menghormati, artinya respect. Misalnya,( calon) mertua tipikal yang mesti sopan, menjunjung tata krama, ya kita ikuti, kita sesuaikan,” tutur Pingkan dalam suatu kegiatan temu media di Jakarta, Selasa,( 9/ 8/ 2022) semacam yang dilansir dari Antara..

Menghargai Pendapat Diri Sendiri

Pingkan menarangkan, Kamu pula wajib menghargai pendapat diri sendiri. Bila tidak sepakat dengan apa yang di informasikan orang tua ataupun calon mertua, hingga jangan ragu buat mengutarakan pendapat sendiri dengan metode yang baik.

Kamu serta Kekasih Telah Punya Satu Tujuan

Panduan berikutnya, ucap Pingkan, yakinkan kalau Kamu serta pendamping telah memiliki satu tujuan yang sama tentang arah ikatan yang hendak dijalani berikutnya. Samain dahulu sama kekasih. Satu visi, tahu nanti rumah tangganya ingin semacam apa. Kala telah satu, baru ceritakan ke orang tua sehingga mereka pula dapat menghargai opsi kamu.

Coba Tanyakan Apa Kekhawatiran Calon Mertua

Cara mendapatkan restu orang tua pacar untuk menuju pelaminan. Coba tanyakan apa kekhawatiran calon mertua bila anaknya menikah dengan kamu. Pingkan berkata, tiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik buat anak anaknya. Sehingga, dikala anaknya hendak menikah, orang tua umumnya sangat mencermati bibit (garis generasi), bebet (status sosial ekonomi), serta bobot (karakter serta pembelajaran) dari calon menantunya. Bila orang tua ataupun calon mertua tidak merestui ikatan sebab terdapatnya perbandingan dari 3 perihal tersebut, bagi Pingkan, Kamu butuh mencermati komentar mereka terlebih dulu.

Kata Pingkan, dengarkan kekhawatirannya apa. Kita pun dapat bertanya, apa yang ditakutkan, apa yang dibayangkan bila menikah dengan ia. Bisa jadi sebab ekonomi, menyesuaikan diri, serta lain sebagainya.

Buktikan Kalau Kekhawatiran Calon Mertua Bisa Kamu Atasi dengan Kekasihmu

Cara mendapatkan restu orang tua pacar untuk menuju pelaminan. Sehabis itu, lanjut Pingkan, Kamu serta pendamping wajib dapat meyakinkan kalau kekhawatiran tersebut tidak hendak terjalin. Bila orang tua takut tentang ekonomi misalnya, tunjukkan kalau Kamu serta pendamping mempunyai tabungan yang lumayan buat membangun rumah tangga.

Ataupun khawatir enggak dapat menyesuaikan diri dengan budaya, jadi enggak dapat melaksanakan upacara budaya yang biasa dicoba, misalnya, oh kami telah mengobrol kok tentang itu, kami enggak keberatan dengan kegiatan budaya itu sepanjang terdapat budgetnya.

“Jadi, dengarkan dulu dan coba tunjukkan bahwa kekhawatiran itu tidak terjadi, bahwa faktanya berbeda,” pungkasnya.(sd)

Temukan artikel menarik Terasikip di Google News